Mengenal Wim Motok Mabel, Mumi Berusai Ratusan Tahun dari Papua

MENDENGAR kata mumi mungkin pikiran kita akan langsung tertuju pada Negara Mesir. Saking terkenalnya mumi di sana, jenazah yang diawetkan melalui berbagai proses tersebut memiliki film solonya sendiri.

Namun, mumi bukan hanya milik Mesir. Di berbagai negara lain juga punya mumi sendiri tanpa terkecuali Indonesia. Di Distrik Kerulu, kawasan Lembah Baliem, terdapat mumi yang usianya sudah 284 tahun.

Mumi tersebut bernama Wim Motok Mabel dari suku Dani. Wim berarti perang, Motok artinya panglima dan Mabel ialah nama mumi itu. Semasa hidupnya, Mabel ialah panglima perang yang sangat disegani di Lembah Baliem.

Ketika menjelang kematian, Mabel berpesan agar jenazahnya diawetkan. Tujuannya agar anak cucunya bisa mengenang betapa diseganinya Mabel saat masih hidup.

Seiring berjalannya waktu, mumi Wim Motok Mabel bukan hanya menjadi pengingat masa lalu, melainkan juga penarik minat wisatawan untuk datang ke sebuah desa di Distrik Kurulu.

Usia mumi Wim Motok Mabel bisa dihitung dari jumlah tali yang ditambahkan setiap tahunnya. Mumi ini tampak sangat ringkih, terlihat kulit yang mulai mengelupas.

Mulutnya mengaga seakan menjerit saat menghadapi kematian. Warna mumi menghitam akibat proses pengawetan. Agar tetap awet, mumi ini disimpan di kondisi khusus di dalam honai, rumah tradisional Papua.

Pengawetan mumi butuh proses panjang sekitar 200 hari. Mumi akan dilumuri minyak babi kemudian diawetkan di dalam honai. Mumi akan diasapi selama 200 hari hingga mengering dan mengeras.

Kamu harus mengeluarkan uang sekitar ratusan ribu untuk berfoto sepuasnya dengan mumi. Para warga juga menjual kerajianan tangan yang bisa dibeli sebagai suvenir.

Sebenarnya di Papua bukan hanya Wim Motok Mabel yang menjadi mumi hingga berusia ratusan tahun. Di Aikimia, terdapat mumi berusia 250 tahun bernama Werupak Elosak. Semasa hidupnya, ia merupakan seorang kepala suku.

Ia dikenal ramah dan bijaksana. Karena hal itu, penduduk enggak membakar jasadnya. Werupak Elosak diawetkan untuk dikenang jasanya hingga sekarang.