Kepala Suku Dani di Papua yang Bisa Menghentikan Hujan

Wamena – Suku Dani di Lembah Baliem, Papua kaya akan tradisi dan budaya. Kepala Suku Dani di Kampung Anemaugi, mampu berkomunikasi dengan alam dan menghentikan hujan. Percaya tidak percaya…

Saat bertandang ke Kampung Anemaugi di Lembah Baliem, Papua, Rabu (16/9/2015) detikTravel bersama rombongan Mahakarya Indonesia disambut langsung oleh kepala Suku Dani yang bernama Yali Mabel. Mengenakan koteka dan berbagai atribut kepala suku, Pak Yali dengan ramah menyalami setiap anggota rombongan.

Uniknya, sesekali Pak Yali menyebutkan kata ‘welcome’ dan ‘thank you’ saat menyambut beberapa teman rombongan. Berdasarkan cerita dari Pak Yali, beliau sering menyambut turis asing yang datang. Tidak hanya itu, Pak Yali juga sudah pernah pergi ke Jerman dan Spanyol untuk mempromosikan Lembah Baliem lho.

Namun tidak berapa lama setelah saya dan rombongan disambut oleh Pak Yali, mendadak hujan turun dan membasahi Kampung Jiwika. Melihat hujan yang turun, seketika Pak Yali meneriakkan bahasa Suku Dani sambil melihat ke langit. Sesekali beliau juga mengangkat panahnya ke arah langit.

“Pak Yali sedang melakukan Mio Yo Gorio atau bicara sama alam untuk menghentikan hujan,” ujar pemandu rombongan Mahakarya yang bernama Herriman Sihotang.

Ajaib! Hujan pun perlahan mereda ketika Pak Yali selesai melakukan ritual Mio Yo Gorio. Walau awan mendung masih tampak di langit, tapi hujan seakan ditahan dan berhenti sementara waktu. Setelah itu barulah Pak Yali Mabel melakukan atraksi tarian perang bersama pemuda Kampung Jiwika untuk menyambut tamu rombongan.

“Tradisi itu adalah apa yang dilakukan oleh Suku Dani sebagai bentuk upacara bagi leluhur,” tambah Herriman.

Tradisi adat memang merupakan suatu hal yang sakral dan terus dilakukan oleh Suku Dani. Ritual Mio Yo Gorio merupakan salah satu bukti otentik akan kuatnya pengaruh adat dan budaya Suku Dani di Papua. Itu pun hanya salah satu dari sekian banyak kearifan budaya di Bumi Cendrawasih.

Fakta unik lainnya, Pak Yali mempunyai dua orang anak laki-laki yang menuntu ilmu di Akademi Kepolisian atau Akpol. Satu putranya sudah jadi perwira di Kalimantan, sedangkan satunya lagi masih kuliah di Akpol Semarang.

Tentunya perjumpaan dengan Pak Yali Mabel mengajarkan banyak ilmu. Sejatinya tradisi dan adat bukan jadi penghalang Suku Dani untuk menimba ilmu dan melangkah lebih jauh. Malah adat dan budaya harus terus dilestarikan dan jaga untuk anak cucu. Sehat selalu Pak Yali Mabel!

(rdy/Aditya Fajar Indrawan)

https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3027090/kepala-suku-dani-di-papua-yang-bisa-menghentikan-hujan